Subsidi BBM Sesuai
Keunggulan Wilayah
Sejak mintak tanah lenyap dari
bumi Nusantara, maka tata niaga BBM mengalami gonjang-ganjing. Aspek politik
masih dominan dalam menentukan kebijakan.
Kebijakan sporadis, seperti sukses Asian Games XVIII yang start
18.09.2018 di Jakarta dan Palembang, usahakan udara nyaman. Tidak tercemar asap
knalpot BBM bertimbal di atas syarat minimal. Tidak terkontaminasi efek domino
karhutla, yang langganan tahunan, bulanan.
Bahan baku BBM berasal dari
negeri sendiri. Diolah siap pakai di negeri orang. Jadilah harga BBM termurah
di ASEAN. Satu barang satu harga,berlaku di BBM. Harga BBM di Papua sama dengan
harga di SPBU di Jamali (Jawa, Madura, Bali).
Beda harga pada barang yang sama
karena faktor biaya distribusi. Contoh klasik harga 1 zak semen, karena
diangkut memakai kapal laut, sampai Papua harganya menyesuaikan diri.
Pola langganan menerus antar
periode pemerintah, yaitu ketimpangan, kesenjangaan antar daerah, khususnya
kabupaten/kota. Efek domino dari ketidakmerataaan pembangunan nasional. Bukti
eksisnya praktik korporatokrasi.
Jadi, bagi daerah yang unggul,
maka biaya distribusi dibebankan ke harga jual BBM. [HaèN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar