Halaman

Sabtu, 24 Maret 2018

Politik Mukiyo, Makan Hati vs Sakit Hati


Politik Mukiyo, Makan Hati vs Sakit Hati

Sebagai bangsa besar, banyak populasi penduduknya, nomor 4 di dunia. Acap Indonesia dipecundangi oleh negara tetangga yang jumlah penduduknya bukan tandingan. Menghadapi negara yang lebih besar, lebih berlipat jumlah penduduknya, Indonesia bermain aman.

Berbagai kasus, aneka kejadian perkara, kalau ditotal jenderal sampai bintang empat,, sudah sampai skala Indonesia mengkhianati Ibu Pertiwi. Mengkambinghitamkan pihak lemah, bukan masalah.

Jadi kedaulatan ideologi idealnya adalah ideologi lokal, yang digali dan dikemas dari, oleh, untuk bangsa dan negara. Menguasai pasar tradisional tanpa mengandalkan campur tangan asing. Artinya, bahan baku ideologi tersedia di pasar bebas rakyat dan masyarakat konsumen.

Rakyat sebagai penguna utama, dapat memanfaatkan daya ideologi bangsa.

Ketika presiden sekaligus bertindak sebagai Kepala Partai yang berkuasa, sehingga kekuasaannya sangat luas. Termasuk menentukan urusan dapur rumah tangga, keluarga rakyatnya. Suara rakyat sudah diformat hanya sebatas hak pilih yang menjadi wajib.

Ketika demokrasi berarti kekuasaan rakyat, sebagai keyakinan tentang  konsep pemerintahan oleh rakyat atau rule by the people. Kedaulatan ideologi cakupannya lebih luas dengan mempertimbangan status negara kita sebagai negara multipartai. Pihak yang menyelenggarakan jalannya negara dan roda pemerintahan, akibat sebagai juara umum pesta demokrasi. Pokoké menang sekaligus bisa lunasi sakit hati yang terpendam dalam dendam paling dalam.

Pemerintah sudah kebal dengan intervensi asing. Walau makan hati, hanya bisa mengelus dada, ambil nafas panjang. Akibat bagi kesehatan jiwa, terbukti dengan penggunaan asas mégatéga ke urusan dalam negeri. Semakin disanjung semakin linglung, bingung, limbung.

Jadi, nyatanya ekonomi dan politik, sebagai satu kesatuan. Ditambah dengan hukum dan aneka ilmu. Tergantung pihak mana yang sedang naik daun. Wallahu a’lam bisshawab. [HaèN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar