Halaman

Senin, 12 Maret 2018

dilema ideologi reformasi, agén asing vs duta asing



dilema ideologi reformasi, agén asing vs duta asing

Menu politik dalam negeri Indonesia tergantung juara umum pesta demokrasi lima tahunan. Praktik demokrasi tergantung selera penguasa. Kadar selera politik penguasa ditentukam kebijakan global atau politik luar negeri yang bebas aktif.

Walhasil, pasar politik dalam negeri memang tak lepas dari skenario investor politik. Utamanya dari negara paling bersahabat. Memang Indonesia merasa nyama diayomi oleh negara yang lebih besar lagi. Populasinya lebih banyak atau bahkan berlipat.

Efek domino pasar bebas dunia, Indonesia menjadi negara tujuan akhir, memang tepatnya bak tempat pembuangan akhir sampah luar negeri. Produk apa saja. Karena Indonesia sarat dengan penggemar fanatik akan produk impor.

Saking fanatiknya, garam untuk industri makanan dan minuman, harus garam asing. Bukan garam dari laut Nusantara. Idem dengan garam dapur.

Jadi, selama dunia masih berputar. Kita tak bisa hidup sendiri dan sendirian. Namun jangan ikut dan terbawa arus dunia. Kalah pongah dengan rayuan sejumput rumput tetangga yang tampak  lebih ranum. Jangan karena garing di luar negeri, lantas garang di dalam negeri sendiri. Wallahu a’lam bisshawab. [HaèN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar