Halaman

Kamis, 22 Maret 2018

Kalau Perlu Indonesia Operasi Wajah


Kalau Perlu Indonesia Operasi Wajah

Apa jadinya nanti dengan “Indonesia Emas 2045”. Tak salah jika rakyat mengacu modus politik zaman now. Bukan ragu, sangsi atau sudah bisa memprakirakan. Ritual demokrasi semakin menjelaskan bagaimana babak akhir bangsa ini.

Rakyat Indonesia sudah biasa babak belur hanya sekedar cari sesuap nasi. Nun jauh di atas puncak bangsa – apakah wakil rakyat, kepala daerah maupun kepala negara – sampai babak belur, habis-habisan, uang belanja tak akan habis tujuh turunan.

Secara ideologis, rasanya pihak yang sedang berkuasa, semakin jauh dari rakyat maka nilai-nilai Pancasila semakin luntur, larut, terkikis.

Efek domino NKRI dikapling secara periode sesuai hasil pesta demokrasi. Mulai  dari rakitan wajah Indonesia yang semakin asing bagi rakyat. Sampai asupan ideologi yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa.

Banyak kemungkinan yang akan muncul di etape, tahapan, periode politik lima tahunan. Terlebih jika rakyat tidak menyatukan tekad. Rakyat sepertinya membiarkan dirinya hanyut dalam arus informasi pencitraan. Seolah sudah tidak ada pilihan. Semua pilihan hanya berakhir dengan rasa kecewa.

Menghadapi lawan politik bagaikan bahkan melebihi saat mengusir penjajah. Sejalan dengan jejadian perkara, malah membiarkan “penjajah asing” masuk.[HaèN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar