Kalau Perlu
Indonesia Operasi Wajah
Apa jadinya nanti dengan “Indonesia
Emas 2045”. Tak salah jika rakyat mengacu modus politik zaman now. Bukan
ragu, sangsi atau sudah bisa memprakirakan. Ritual demokrasi semakin
menjelaskan bagaimana babak akhir bangsa ini.
Rakyat Indonesia sudah biasa
babak belur hanya sekedar cari sesuap nasi. Nun jauh di atas puncak bangsa –
apakah wakil rakyat, kepala daerah maupun kepala negara – sampai babak belur, habis-habisan,
uang belanja tak akan habis tujuh turunan.
Secara ideologis, rasanya pihak
yang sedang berkuasa, semakin jauh dari rakyat maka nilai-nilai Pancasila
semakin luntur, larut, terkikis.
Efek domino NKRI dikapling secara
periode sesuai hasil pesta demokrasi. Mulai
dari rakitan wajah Indonesia yang semakin asing bagi rakyat. Sampai asupan
ideologi yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa.
Banyak kemungkinan yang akan
muncul di etape, tahapan, periode politik lima tahunan. Terlebih jika rakyat
tidak menyatukan tekad. Rakyat sepertinya membiarkan dirinya hanyut dalam arus
informasi pencitraan. Seolah sudah tidak ada pilihan. Semua pilihan hanya
berakhir dengan rasa kecewa.
Menghadapi lawan politik bagaikan
bahkan melebihi saat mengusir penjajah. Sejalan dengan jejadian perkara, malah membiarkan “penjajah
asing” masuk.[HaèN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar