Halaman

Jumat, 02 Oktober 2020

wong pribumi tak mau rugi

wong pribumi tak mau rugi

 

Pendekatan aneka ilmu buatan manusia, plus laku penerawangan berbasis daya rasa batin beregjolak resmi tak beraturan. Semakin kian membuktikan pakai hitungan waktu, tarik ukur nafas, detak jantung sehat, kedipan mata, langkah kaki mandiri dan pasal, dalil belum diketahui manusia. Bahwasanya hidup adalah suatu kerugian. Minimal kerugian berupa rugi sendiri. Jelas tak mau dituding salah sendiri.

 

Ironis binti miris, manusia dengan sengaja terencana sibuk uber aneka versi rugi. Sudah disinyalkan di alinea pembuka. Derajat penyandang ilmu formal sampai ilmu kehidupan, Tahunya rugi setelah waktu melintas bebas santai tak pernah tergapai. Beruntung kata ahlinya, tahu-tahu sudah siang. Pihak yang paham religi sejak dini, bahwa bangun, bangkit disepertiga akhir malam. Tak akan pernah kepagian. 

 

Siklus hidup harian, mengandalkan satuan rugi terkecil yang kasat mata. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar