Halaman

Jumat, 02 Oktober 2020

komentartor ahli unjuk isi perut ketimbang

 komentartor ahli unjuk isi perut ketimbang

 

Menjadi penulis tidak perlu syarat dan pakai ilmu. Perbanyak praktik menulis. Kuping menangkap sinyal alam, membaca ayat kauniyah. Baca karya tulis pihak manapun. Memperkaya gaya struktur kalimat tulis, memilah dan memilih kata yang identik, lebih sarat makna. Daur ulang tulisan sendiri sesuai tema. Penyaluran liwat jasa media massa arus utama ataupun arus pendek.

 

Keterbalikan dengan profesi, ahli menilai, mengkritisi, kupas bebas nalar karya tulis atau bentuk narasi informatif. Bahasan yang diterakan, ybs merasa lebih berbobot. Saking peka kadar, rasa, adonan keilmuannya, sensitivitas diri mudah tersulut. Ciri khas peolok-olok politik yang mudah meradang jika umpannya dilempar balik.

 

Satu kalimat yang dianggap menyerang martabat, nama baik jagoannya. Sigap pasang badan. Jurus maki plus nista langsung diterapkan. Soal substansi, pokok bahasan tidak konek, tidak masalah. Pakai dalil lawas pokrol bambu. Semangkin pandai main dalil, berbanding lurus dengan jalan tegaknya keadilan dan kebenaran. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar