sinkronisasi goyang mulut dengan reaksi kepala
Masyarakat pedesaan nusantara tetap rawan, rentan, riskan terhadap proses pemiskinan alami dan tidak memiliki jaminanan keamanan ekonomi untuk mendongkrak status naik ke kelas menengah-bawah. Syarat minimal bagi pertumbuhan Indonesia berkemajuan.
Tidak ada solusi yang seragam, tipikal walau replikatif, duplikatif dari kisah sukses masa lalu. Obat generik untuk semua jenis penyakit pembangunan. Bukan jaminan tata kelola masyarakat secara adat dan pembangunan nasional berbasis masyarakat, menjadi model pemerataan.
Kemudahan arus arus masuk modal mancanegara, pihak ketiga, pihak tertentu. Seolah di angan-angan politik menjadi obat mujarab atasi semua penyakit penyebab kemiskinan atau miskin keturunan, miskin bawaan sejak lahir. Pertimbangn semu seolah semua teritorial memanfaatkan peluang investasi baru dan teranyarkan tanpa pemberitahuan. Dalil sesuai dengan kebutuhan dan prioritas lokalitas.
Untuk beberapa komunitas suku bangsa, tantangannya adalah daya dorong elit lokal sekaligus bak penghambat. Bagi suku bangsa lainnya, selaku subyek atau masuk kategori skala prioritas nasional, malah seperti mendatangkan jenis penyakit anyar non-lokal. Secara regional, pulau atau sistem wilayah, sinergi suku bangsa bukan karena gagal paham, namun efek dari sistem politik. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar