mencuri perhatian mbokdé mukiyo, dudu mencari perhatian
Kejahatan kerah putih, penjahat berdasi sampai pelaku tipikor bukan sembarang orang. Efektivitas agresi pandemic covid-19 menentukan protokol politik nusantara. Kawanan politisi bergaya criminal tidak didominasi kaum adam. Kaum hawa berjenis (be)tina, (perem)puan, (wa)nita merasa paling berhak atas kebebasan menyatakan pikiran dan sikap, sesuai dengan asupan gizi politik.
Asas keadilan hukum politik, yaitu status pidana berlaku secara umum, merata tanpa diskriminasi. Artinya, tindak kriminal politik diperlakukan sama dengan kejahatan lintas negara lainnya.
Aspek budaya birokrasi sipil, pembuat kebijakan dengan cerdas diri memposisikan dirinya sebagai agen perubahan berkemajuan. Mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional, dengan memperluas pasar lapangan kerja kepada multipihak. Skenario mulia dengan pola perang tarif, modus pasar bebas nusantara akan mereduksi angka kriminalitas. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar