Halaman

Jumat, 16 Oktober 2020

dilema generasi bebas nusantara, pelanjut masa depan vs penerima masa lalu

dilema generasi bebas nusantara, pelanjut masa depan vs penerima masa lalu

 

Percaturan Keluarga Catur Warga – 2 (dua) anak cukup – produk program unggulan KB (Keluarga Berencana) zaman Repelita daripada Orde Baru. Diperkuat pola makan 4 sehat 5 sempurna rumusan pemerintah Orde Lama.  Langsung meloncat ke tatanan bertata reformasi tidak ada duanya. Bentuk bebas tanpa batas, lepas dari pingitan berpolitik cara penguasa tunggal Orde Baru. Ekspresi senyum politik berbasis ramuan Pancasila Sakti, mampu membius pihak manapun.

 

Berbudaya dalam kebudayaan universal, perlu dukungan konkrit penguasaan ilmu dan pengalaman hidup maupun pengamalan berkehidupan. Kenyataan masa lalu menjadikan anak bangsa kehilangan rasa jujur. Kontradiksi antara pihak yang bangga dengan sejarah hitam nusantara. Pura-pura lupa merancang bangun masa depan. Takut kehilangan wibawa masa lalu yang menjadi pegangan hidup.

 

Strategi masa depan dirumuskan secara politis. Namun apa daya, kiranya mengingat rumusan sukses politik yang dicita-citakan sejak dalam kandungan. Maka pihak serakah bumi tidak mau berkata bahwa telah mengkuasai, memiliki, meggunakan, memanfaatkan jabatan politik. Semua raihan, panen nikmat dunia sebagai imbalan atas kinerja duduk manis tanpa keringat diri.

 

Mingkar mingkuring angkara (menjauhkan diri dari nafsu angkara), berarti harus mensucikan diri, bukan berarti bebas dari segala nafsu. Ajaran kesempurnaan hidup masyarakat wong Jawa memang berdasarkan pada ajaran agama langit. Agama ageming aji, [HaéN]

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar