gang senggol berpancasila
Gang senggol itulah namanya. Serba multi. Sebagai jalan tikus, potong kompas. Belokan bisa 90 derajat, karena mepet sudut bangunan. Sesama pengguna motor sudah hafal daerah persimpangan. Tahu diri untuk mengalah, atau memberi jalan lawan arus. Demi keamanan diberlakukan jam kerja.
Lebar gang senggol tidak dapat distandarisir, dibakukan. Minimal kalau orang papasan, adu bahu atau salah satu miring, minggir menepi, masih nyaman. Ajang interaksi, interelasi sosial. Lebar tertentu di lokasi tertentu, asal sesama premotor bisa berpapapsan tanpa konflik beda kapasitas mesin.
Pengguna gang senggol sepertinya itu-itu saja. Pejalan kaki saat tatap muka, hanya sapa, senyum, salam. Ekspresi jiwa justru ditampilkan penghui rumah yang sedang sibuk di teras rumah tanpa pagar. Warung keluarga menambah semarak. Bak smpah atau smpah gantung bersaing dengan taman. Risiko bertempat tinggal dengan alamat gang senggol yang diberi nama. Memudahkan antaran paket.
Nasib gang senggol tergantung obyek kampanye politik, khsusunya pemilu legislatif. Semula dengan perkerasan bahan conblock. Periode lanjutan diaspal. Solidaritas antar penghuni, memasang foto bakal calon atau paslon, secara berderet. Artinya, siap terima serangan fajar dari pihak mana saja.
Mushola strategis bisa dicapai dari berbagai arah dan tembus jalan raya. Rumah tinggal permanen, bertingkat menambah status gang senggol. Kemanfaatan gang senggol nyaris siaga 24 jam. Bukti. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar