Halaman

Kamis, 08 Oktober 2020

#nusantara berpancasila, kurang lurus padahal lurus jalan terus

 #nusantara berpancasila, kurang lurus padahal lurus jalan terus

 

Produk unggulan sebuah parpol berbanding lurus dengan anggaran demokrasi, biaya politik, ongkos perkara politik, politik uang serta lelang nomor urut kursi atau balon pilkada. Kader loyal bisa disalip pendatang baru namun padat kantong. Tinggil pilih nomor urut caleg. Tinggal tunjuk kursi yang diminati. Tarif sesuai paket jadi, paket terusan atau paket dinamis. Paket khusus dengan garansi, jaminan. Demokrasi nusantara selalu kekurangan kursi dan atau kelebihan pantat.

 

Nusantara terjebak dominasi motif politik bebas aktif melalui legitimasi pada proses legislasi. Pasal yang muncul aneka versi, sesuai skenario global. Hak inisiatif kedua belah pihak kalah pamor dengan gaya intervensi pihak ketiga, kendali mutu multipihak.

 

Pemerintah tidak hanya gamang  atau tutup mata. Tahu diri sulit membuktikan janji politik untuk membuka pintu rezeki.  Pendidikan tinggi nasional tak kalah pamor di antara negara ASEAN. Lulusan siap masuk bursa lapangan kerja bebas terbuka. Ironis binti miris, lapangan kerja untuk tenaga kerja dalam negeri, termarginalkan secara konstitusional. Terpinggirkan atas nama kepentingan transnasional. [HaéN]


Tidak ada komentar:

Posting Komentar