Halaman

Sabtu, 03 Oktober 2020

adab bernegara, mufakat untuk musyawarah

adab bernegara, mufakat untuk musyawarah

 

Praktik bernegara menentukan status, sistem, struktur ketatanegaraan. Dominasi urusan eksternal yang menjadi karakter negara berkembang. Nusantara tidak berhak demikian. Bahkan lebih daripada itu. Bukti santai kasat mata pada multipartai. Diperkuat fakta bahwa politik selalu agama bumi.

 

Adab bertetangga yang bisa bersifat universal nasional jika diformulasikan secara kosntiusional. Aneka indeks peradaban, mengacu standar, skala global atau diangkat, diangkut, diungkit dari kandungan lokal bumi ibu Pertiwi. Nusantara sebagai negara pancasila, layak diperhitungkan. Tidak dapat dipandang sebelah netra. Di tingkat kawasan regional ASEAN, diplomasi antar negara cukup optimalkan fungsi duta besar.

 

Tampilan nusantara dipanggung dunia andalkan berita media massa arus utama. Andalkan info balik dari wisman, TKA plus apa ujaran media asing. Tim ujaran bebas ahli nista, peolok-olok politik, penabur plus penebar berita berbasis adu domba serta operasi senyap. Dipelihara oleh negara. Urusan internal negara sudah tersurat tersirat pasal berlapis, standar ganda. Otonomi dan otoritas daerah hingga desa, gubernur perpanjangan tangan pemerintah.

 

Kontra produktif, kontra arus, arus balik daripada gotong royong. Pandai-pandai memindai kepulan asap merah politik. [HaéN]

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar