kentut pun perlu investasi mancanegara
Pengguna jalur protokol bernegara bebas hambatan, wajib sigap 24 jam. Sewaktu-waktu terjadi arus balik, kontra arus demi mengamankan jalannya revolusi kebudayaan, revolusi merah kelanjutan kerja sama bilateral zaman ‘nasakom jiwaku’. Asas partisipatoris (keterlibatan), setiap penerima manfaat nyata kebijakan pemerintah, wajib terima konsekuensi. Timbal balik bilamana perlu.
Pelaku pengelola “kue nasional” secara tradisional akan dapat jatah istimewa. Lebih daripada itu, status penyandang hak istimewa selaku warga negara kehormatan. Selaku pemegang otoritas politik plus otonomi daerah, daripada tergantung kepada “kua nasional”. Akses langsung ke badan/negara penyedia modal pinjaman tak berjangka.
Eksistensi elit lokal memanfaatkan jalur protokol politik kian berdampak langsung pada martabat perut rakyat. “kue daerah” aneka cita rasa alami sejalan proses politik lokal yang menentukan paket semu kesepakatan bersama (collective agreement). Menjadi sepakat bersama. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar