Halaman

Rabu, 14 Oktober 2020

diplomasi plus kompromi ndog abang nusantara

diplomasi plus kompromi ndog abang nusantara

 

Hanya saja ndog abang menjadi simbol, bagian nyata ritual spiritual, adat Sekaten selaku warisan budaya yang diakui UNESCO. Dapat digenggam oleh tangan alias tangan-ible, tangan-able. Bukan sekedar beli sebutir telur ayam. Pakai sunduk bambu sebagai pegangan, dihias kertas warna-warni. Ditancapkan di debok atau batang pisang oleh sang penjual. Afdol sebagai kudapan, bukan lauk.

 

Tidak ada berita miring tentang tata cara proses, protokol sampai tersaji. Kalau tidak laku hari ini, apakah masih awet sampai sekaten bubar. Jauh amat rasa was-was. Anjuran cerdas presiden bagi pihak yang dirugikan dengan aliran ndog abang, ajukan protes ke MK. Ajukan secara individual maupun secara massal, kolektif kolegial.

 

Tidak ada logo, label, merek atau atribut partai menempel pada kulit luar. Produk ayam petelur atau bukan, bukan masalah. Harga jual antar pedagang di lokasi yang sama, tidak ada banting harga, obral atau dalil lainnya. [HaéN]

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar