Halaman

Minggu, 11 Oktober 2020

#nusantara berpancasila, népang nyilih cangkemé wong édan

#nusantara berpancasila, népang nyilih cangkemé wong édan

 Praktik demokrasi semakin terukur di negara sedang berkembang, sistem multipartai, demokrasi tertutup. Membutuhkan aneka “pengorbanan” tak terduga. Pengorbanan tersurat tersirat di atas angan-angan berupa biaya politik, politik uang, lelang jabatan, kontrak politik multipihak.

 Paket khusus langsung jadi, terima jadi dan utuh, tidak pakai antri plus ditanggung tahan gempa, kebal pasal lokal.

 Hanya ada dua pihak penentu yang berkepentigan dengan sukses pilkada serentak 2020 dan langkah catur plitik jelang pemilu legislatif serentak pilpres 2024. Pihak pertama adalah manusia politik segala jurusan, kategori bebas yang terlibat langsung. Selaku pelaku utama. Sedangkan pihak kedua, adalah manusia ekonomi. Mulai skala multinasional sampai investor politik pihak ketiga, bandar politik multipihak.

 Lumrah jika manusia ekonomi tak mau tahu siapa yang akan keluar jadi pemenang. Yang penting adalah agar usahanya tidak terganggu dengan kebijakan politik penguasa baru.

 Memang orang gila bisa bebas dari jeratan pasal hukum positif maupun hukum agama. Yang lebih gila lagi, justru pihak yang memanfaatkan celah hukum orang gila. Efek domino, efek karambol gila jabatan.[HaèN]

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar