Halaman

Selasa, 27 Oktober 2020

faktor produksi tradisional plus keberdayaan lokal

faktor produksi tradisional plus keberdayaan lokal

 

Adakah pengaruh tenaga kerja, modal dan luas lahan/tanah terhadap produksi pangan sesuai jargon kemandirian, kedaulatan, ketahanan pangan nasional berkelanjutan. Seberapa lama, kuat, dampak pengaruh. Peran pihak penetap kebijakan tidak bisa dianggap angin lalu. Berlaku pasal dimana tanah digarap, pedulikan adat dan adab lokal.

 

Hanya terjadi di negara agraris, bahwasanya faktor politik menentukan produktivitas, lancarnya tata niaga pengadaan pangan. Aspek teknis yang menentukan kecukupan pangan, kalah pamor, kalah taji dengan aturan main negara non-agraris.

 

Asumsi empiris historis menyiratkan bawah totalitas variabel bebas secara koalisi dadakan dapat mengarahkan kepengaruhannya terhadap faktor produksi pangan nasional. Konteks lokal, mandiri di aras lokal, entitas lokal yang berdaulat langsung sirna diterjang agresi praktik politik global.

 

Seolah tak ada lagi kawasan yang tidak tercerabuti lokalitasnya oleh penguasa berlapis. Padahal lokus pembangunan yang berorientasi memupuk kekuatan dari dalam, berbasis lokalitas. Sebut saja kapasitas lokal, demokrasi lokal. [HaéN]

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar