sprei putih vs kopi hitam
Seolah terdapat perbedaan pada martabat alamiah dan hak-hak yang sama. Sama-sama dongkrak lambang status pengguna. Beda lokasi dan mobilitas. Mengalami proses tampilan cita rasa. Nasib citra kopi ditentukan pariwara di layar kaca. Kasta “kopi putih” mampu menerobos warung rakyat. Menambah jenis lapangan kerja harian. Di luar jalur resmi pemerintah.
Warna sprei melekat ke bahan. Sprei putih masih setia, menjadi ciri jaga bersih rumah sakit, hotel maupun pihak lain secara pribadi. Alat kelengkapan tidur plus alat perlindungan diri menjadi rujukan aksi senyap saat lelap.
Apakah pengguna sprei putih masih mempertahankan minum kopi hitam yang bukan instan. Atau ada pasar dan pasal global yang mampu mendikte kedigdayaan pasal nasional, pasal lokal. Rutinitas impor beras indikasi daya belanja rakyat masih terjaga. Pola makan 3x sehari, lain pasal beda perkara. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar