Halaman

Sabtu, 01 Desember 2018

ke 13 ribu ku kan kembali

ke 13 ribu ku kan kembali

Sentimen positif yang tak sengaja dibangun oleh investor asing, pelaku ekonomi global berdampak nyata pada nilai tukar Rp. Mata uang Garuda merasa semakin perkasa di angkasa. Merasa kian menguat di darat. Keamanan terikat daulat mufakat. Netralitas adalah loyalitas.

Daya tarik praktik demokrasi Nusantara mampu menarik minat (pe)modal luar berbalut pasal penjerat yang memikat.

Di atas kertas, perputaran uang di tangan rakyat, nyaris tak ada hentinya. Mengikuti jalur, lajur sesuai falsafah air, ada gula ada semut. Uang logam 500 Rp masih berharga di tangan pengatur lalu lintas. Lokasinya malah menjadi ajang perebutan.

Skala negara, perputaran uang di dasar, di pasar rakyat, tak menambah gengsi. Tak menentukan nilai tukar dan atau ganti presiden. Oleh sebab itu perlu putaran uang arus atas, untuk mendongkrak wibawa negara. Yang mana, di mana akan mampu menenggelamkan Nusantara dalam tumpukan ULN.

Negara dan atau badan pemberi utangan kepada NKRI tak terikat dengan siapa yang sedang memerintah, siapa yang sedang berkuasa. ”Kerjasama” dengan negara. Modus ini menentukan apakah yang sedang berkuasa bisa lanjut atau sebaliknya.

Semakin ULN membubung, melambung akan berbanding lurus dengan masa jabatan, periode presiden. Rahasia umum, mereka selalu akan mencari mangsa baru. Yang mudah dilakukan komunikasi, koordinasi, kendali mutu.

Dinamika demokrasi hanya sekedar memperebutkan kekuasaan yang sama. Bukan membalikkan keadaan. Membuka peluang (kecuali modus korupsi).  Sudah ada kan politik itu bisnis, bisnis politik. Modal daya juang dan ideliasme ideologi saja tidak cukup untuk mendirikan sebentuk perusahaan partai politik.

Pesta demokrasi yang penting sukses, bukan bagaimana setelah itu. Bagaimana jalannya demokrasi selama satu periode tinggal adu pasal.

Menko Bidang Perekonomian yakin diri dengan sebut rupiah bisa kembali ke level Rp 13 ribu per dolar AS. Sinyal, pratanda, tanda-tanda zaman. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar