Halaman

Minggu, 09 Desember 2018

kawanan loyalis penguasa si panjang (t)angan


kawanan loyalis penguasa si panjang (t)angan

Norma kolektif bangsa atau bentuk lain persatuan Indonesia kian terurai. Anak bangsa pribumi yang jelas tulén tanpa oplosan ideologi kamar sebelah, rawan sentuhan ringan. Telinga gatal jika sehari tak dengar kata sanjungan, puja-puji. Sebaliknya, mulut terasa pengap jika tak menghujat, menjilat.

Rasa peduli penguasa atau pucuk pimpinan negara bisa dibuktikan dengan rasa gelisah jika garam dapur rakyat tak lagi asin. Semakin resah jika karakter rakyat yang tahan lapar, harus antri beras. Tak peduli jika sampah rumah tangga sebagai penyumbang utama sampah plastik. Menyemarakkan tol laut yang mana dimana akhirnya sampah plastik rumah tangga mengalir ke laut bebas.

Kemampuan mengolah informasi dan data lapangan, sedemikan terstruktur. Satu fakta dengan aneka bukti otentik, orisinal, meyakinkan serta saling meniadakan nilai kebenaran. Satu kejadian perkara bisa menumbuhkembangkan kemajuan berpikir.

Hebatnya sang penguasa, sempat-sempatnya menjawab semua pertanyaan pernyataan. Rinci dan runtun sesuai alunan emosi diri. Tak heran, jika kalender Nusantara dipenuhi hari peringatan. Bukan hari libur nasional. Menjadi agenda kenegaraan sebagai bukti kinerja, sibuk berkarya. Tak sempat dengar ocehan. Telinga kebal kritik. Pokoknya, maju terus bak pakai kacamata kuda.

Kewajiban blusukan ke tiap kabupaten/kota bisa menghabiskan waktu satu periode. Saking jeli, peduli akan daya endusnya, daya lacaknya sampai tahu berapa uang Rp yang parkir di negara sahabat. Mengendap tapi bukan mengendap-endap menyusaikan diri dengan nilai tukar setempat. Tak ada kaitan dengan daya tarik biaya politik.

Daya jangkau ketahanan penguasa sudah teruji sebatas wilayah pulau Jawa. Bencana yang terjadi di wilayah administrasi pulau Jawa malah menjadi propaganda politik. Dikelola dengan seksama dan dalam tempo sesingkat-singkatnya.

Awal periode SBY-JK diuji dengan tsunami Aceh. Akhir periode Jokowi-JK di(p)uji dengan kasus Papua. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar