Papua Juga Merdeka,
Bangunlah Jiwanya
Pulau Papua merupakan provinsi yang terletak
di wilayah paling timur NKRI dan terluas
(421.981 Km2). Awal tahun 1960, Pemerintah membebaskan Irian Barat
dengan kekuatan bersenjata dari penjajah Belanda. 1 Mei 1963 Irian Barat
kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi.
Perhatian
pemerintah dan rakyat Indonesia tetap menerus dan berlanjut. UU otonomi khusus tahun
2001 difokuskan pada pemberian kekuasaan politik dan ekonomi yang lebih besar
kepada Papua. Tanah Papua tetap menjadi fokus pembangunan nasional. Dua provinsi
sekarang ini memang diharapkan mampu bangkit, mandiri dan sejahtera.
Bom
waktu peninggalan penjajah masih terasa hingga kini. Résistensi atau ketahanan
terhadap integrasi muncul menjadi aneka bentuk aksi. Mulai separatisme bersenjata secara sporadis atau
kelompok kriminal sipil bersenjata. Aksi deklarasi politik, pengibaran bendera,
unjuk raga dan unjuk gigi secara damai. Sentimen reliji seolah menjadi agenda.
Penyakit
bawaan, turunan atau pasal penyebab formal lainnya. Adat ketergantungan pada
minuman keras menjadi faktor penghambat format pembangunan manusia. Penduduk
asli, masyarakat adat Papua terjadi dari aneka suku yang dikelompokkan dalam
klan-klan. “Tradisi” konflik, sengketa internal menjadi PR bersama. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar