Halaman

Kamis, 13 Desember 2018

Papua Juga Merdeka, Bangunlah Jiwanya


Papua Juga Merdeka, Bangunlah Jiwanya

 Pulau Papua merupakan provinsi yang terletak di wilayah paling timur NKRI  dan terluas (421.981 Km2). Awal tahun 1960, Pemerintah membebaskan Irian Barat dengan kekuatan bersenjata dari penjajah Belanda. 1 Mei 1963 Irian Barat kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi.

Perhatian pemerintah dan rakyat Indonesia tetap menerus dan berlanjut. UU otonomi khusus tahun 2001 difokuskan pada pemberian kekuasaan politik dan ekonomi yang lebih besar kepada Papua. Tanah Papua tetap menjadi fokus pembangunan nasional. Dua provinsi sekarang ini memang diharapkan mampu bangkit, mandiri dan sejahtera.

Bom waktu peninggalan penjajah masih terasa hingga kini. Résistensi atau ketahanan terhadap integrasi muncul menjadi aneka  bentuk aksi. Mulai  separatisme bersenjata secara sporadis atau kelompok kriminal sipil bersenjata. Aksi deklarasi politik, pengibaran bendera, unjuk raga dan unjuk gigi secara damai. Sentimen reliji seolah menjadi agenda.

Penyakit bawaan, turunan atau pasal penyebab formal lainnya. Adat ketergantungan pada minuman keras menjadi faktor penghambat format pembangunan manusia. Penduduk asli, masyarakat adat Papua terjadi dari aneka suku yang dikelompokkan dalam klan-klan. “Tradisi” konflik, sengketa internal menjadi PR bersama. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar