cerdas menulis, tata kata vs ramu kalimat
Bahwa Allah swt murka kepada orang
yang hanya pandai berkata saja tetapi tidak melaksanakan apa yang diucapkannya.
Bahwa Allah swt menyukai orang yang
mempraktekkan apa yang diucapkannya.
Jangan beranggapan, praduga kalau
begitu aksi menulis bisa bebas aktif. Tak terkait dengan esensi alinéa pembuka.
Rumus sederhana menyebutkan, untuk bisa menulis perlu rajin dan banyak membaca.
Komplit dengan bercakap-cakap dengan lawan bicara. Latih telinga sebagai pendengar pasif namun
arif dan bijak. Sesekali sumbang saran maupun saran sumbang.
Tulisan seseorang, bisa jadi
“bukti” di persidangan hukum buatan manusia. Beda dengan zaman tulis tangan.
Gaya tulisan susah ditirukan atau dipalsukan. Kalau mirip, pastikan jenis kertasnya.
Memakai mesin ketik, masih bisa dilacak hasil ketukan. Karya tulis yang menjadi
milik umum. Multiguna, multimanfaat. Jasa TIK menjadi stimulator hasil
kerajinan tangan berbentuk tulisan.
Akankah seni suara masih
terkoneksi dengan bahasa lisan. Lirik lagu memang ragamnya. Bisa tak sesuai
pakem membuat kalimat yang benar dan baik serta bagus. Untuk konsumsi telinga
diiringi musik, semakin menghanyutkan. Siapa yang bernyanyi, menjadi faktor
penentu.
Memanfaatkan lengah diri asal
jangan sampai karatan dijilat waktu. Waktu bagi penulis sepertinya tak ada
waktu terbuang percuma. Kepekaan panca indra menambah selera bertulis. Jasa platform
media sosial maupun blogspot pribadi bisa sebagai ajang unjuk tulisan. Faktor pemirsa
dan komentar, abaikan. Batasan minimal, asal tiap jam ada pemirsa.
Penulis mencoba uji nyali dengan
mengirimkan hasil tata kata dan ramu kalimat a.l ke Republika pada rubrik “Fokus
Publik”. Menyoroti soal yang ditawarkan tiap kamis, merangsang pengungkapan
fakta secara awam, sederhana dan wajar. Tak perlu ilmiah atau berdalih-dalih.
Menulis pun perlu kejujuran. Tak perlu
ikut-ikutan gaya apa pun. Dari yang dipunyai jika tiap saat dikelola akan mewujudkan
jujur menulis. Berhenti. Jelang azhar waktu lokal. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar