Halaman

Rabu, 12 Desember 2018

daur ulang utang mbokdé mukiyo, dudu saur ilang


daur ulang utang mbokdé mukiyo, dudu saur ilang

Adalah. Pengelolaan keuangan negara dilakukan berhati-hati. Defisit APBN dijaga di bawah 3% dari PDB. Utang Pemerintah dikelola untuk mendukung pembangunan program-program prioritas dan sektor produktif. Bersama otoritas moneter, Pemerintah mengambil langkah-langkah strategis terutama dalam menjaga nilai tukar rupiah dan mengatasi defisit neraca transaksi berjalan.

Cadangan devisa cukup membiayai impor dan pembayaran utang luar negeri Pemerintah selama 6,3 bulan atau 2 kali lipat di atas standar internasional.

Pemerintah mengelola utang dengan sangat hati-hati, dialokasikan untuk mendukung peningkatan belanja produktif. Rasio utang terhadap PDB dijaga di bawah batas psikologis 30% PDB, dan berada jauh di bawah amanat Undang-undang Keuangan Negara maksimal sebesar 60% PDB.

Profil utang Pemerintah Pusat didominasi oleh SBN dalam Denominasi Rupiah (52,44%).

Produktivitas jadi faktor penentu bagi pertumbuhan ekonomi dan kualitas hidup masyarakat dalam jangka panjang. Peningkatan produktivitas menunjukkan perbaikan efisiensi penggunaan sumber daya. Efisiensi yang tinggi berdampak pada skala ekonomi yang lebih besar dan optimal.

Peningkatan produktivitas ditentukan tiga faktor kunci: kualitas sumber daya manusia, modal, dan level teknologi. Ketiganya harus didukung dengan infrastruktur dan kebijakan baik. Produktivitas di level nasional sangat tergantung pada komponen-komponen di level mikro.

SIMPUL SARAN
Narasi di atas bukan karya olahkata saya. Utuhnya ada  di “Laporan 4 Tahun Pemerinrahan Joko Widodo – Jusuf Kalla”. Tiga faktor kunci di alenia terakhir atau keenam, lihat modus pengguna aktif media sosial. Tak layak dibeberkan faktanya di kapling ini. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar