Halaman

Jumat, 21 Desember 2018

kepancasilaan seseorang, tanya ke tetangga dan atau cek pelayat


kepancasilaan seseorang, tanya ke tetangga dan atau cek pelayat

Betapa bangga hatiku. Bangganya aku. Aku berbangga. Pokoknya serba bangga. Betapa tidak. Menjadi manusia Indonesia seutuhnya. Hati senang, jiwa sehat.

Yang paling membanggkan. NKRI sebagai satu-satunya negara di dunia yang punya Pancasila. Bahkan asli, tulen digali dari pangkuan Ibu Pertiwi. Sejak perumusan, Pancasila mengalami ujian.

Presiden kedua RI, penguasa tunggal Orde Baru, mampu mewujudkan Pancasila Sakti. Sedemikan saktinya. Periode jabatan presiden berlanjut berkat pemilu. Atas kehendak rakyat melalui MPR. Di tengah periode 1997-2012, mau tak mau wajib lengser keprabon. Kejadian perkara di 21 Mei 1998.

Pasca reformasi, Pancasila mengalami degradasi menjadi bagian dari 4 Pilar MPR.

Efek domino sebagai negara multipartai, kian sulit menyaring, menjaring sang pancasilais.

Berjubelnya manusia politik Nusantara. Antri meraih kursi penyelenggara negara liwat jalur partai politik. Mulai 2004, pasangan presiden dan wakil presiden dipilih langsung oleh rakyat.

Pembibitan pancasilais sejati. Cikal bakal kawanan partai politik harus hafal urutan sila-sila Pancasila. Lebih nyaring dan bertaji jika mampu mendendangkan lagu Garuda Pancasila.

Tidak ada dalil yang menyebutkan bahwasanya elit parpol, apalagi oknum ketum dengan hak prerogatifnya, otomatis masuk bursa, kategori ‘pancasilais’.

Gerakan aksi rakyat, kelompok masyarakat, warga negara atau penduduk 3T, atau kekuatan papan bawah dianggap mengancam wibawa negara. Stigma anti-Pancasila menunggumu tanpa ragu. Asal bukan didaulat pro-asing, pro animisme, dinamisme. Soal keturunan monyet sesuai teori Charles Darwin, sdh punya silsilah khusus.

Untuk mendongkrak kredibilitas, popularitas, elektabilitas cikal bakal pancasilais. Perlu dukungan pernyataan tertulis dari pihak tertentu. Sistem sampel di wilayah atau lumbung suara sesuai peta politik. Beda dengan pola survei tanpa survei pada lembaga survey berbayar. Lunas di muka. Asasnya, satu barang satu harga.

Metode kuno namun masih manjur. Yaitu cara hitung mundur. Kesimpulan sudah mufakat. Baru direkayasa, manipulasi kompilasi fakta lapangan. Pertanyaan akademis untuk menggiring opini.

Sekedar pengingat. Jangan-jangan jangan sampai terjadi wakil rakyat di tempat tinggalnya, di lingkungan RT, sebagai manusia asing. Aneka sibuk menjadikannya tidak gaul.

Semakin nama tenar dilambungkan, kian membubung tanpa kendali. Sampai-sampai ybs tidak tahu mana letak poisisi kaki tangannya.

Jika ternyata secara konstitusional ada oknum bangsa yang ditetapkan sebagai pancasilais. Dengan bukti aneka masukan dari berbagai ahli. Memakai rumusan dan bahasa dewa.  Lupa kalau ‘sang pancasilais’ hidup di bumi Nusantara. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar