seramah-ramah
anjing menggonggong, sesekali akan menggigit juga
Pretasi nan prestisius olah raga. Lebih susah
mempertahankan gelar juara, jawara, kampiun ketimbang berjuang merebutnya. Oleh
karena itu, PSSI gemar ikut kompetisi, kontes. Terbukti dengan sepak terjang
pengurus PSSI kesana-kemari. Bukan ahli sepak, namun kian diasah, ditempa kian
ahli gasak.
Bicara cabor di atas. Sedap terasa akibat efek samping
industri. Kepedulian pemerintah acap kalah langkah. Barangsiapa jabatan ketum PSSI lebih
bergengsi daripada ketum sebentuk partai politik. Kaki jelas produk kinerjanya.
Industri politik Nusantara tak sanggup memenuhi kebutuhan,
konsumsi dalam negeri per kapita manusia politik. Perut manusia politik yang
pelahap. Multipartai dengan imbangan multiormas, membengkakkan dalih impor. Dua
arah saling menguntungkan. Mendatangkan guru lebih murah ketimbang berguru
sampai negeri tirai bambu.
Betapa gigihnya PSSI mempertahankan gelar juara
nasional. Taktik dan strategi yang aneh, asing tapi nyata menjadi ramuan obat
kuat. Kaki tahan benturan dan jegalan. Mulut tahan buka menganga tanpa kedip.
Tahun politik 2019 menjadi ajang saling jegal, saling jagal.
Lawan politik lebih berbahaya daripada masa depan
bangsa dan negara. Modal, model, modul presiden adalah petugas partai. Biaya
politik menjadi karakter kinerja bandar, badut, bandit politik. Kian merasa
bagian utama akar rumput, namanya juga propaganda, gandapura dan pura-pura
ganda. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar