Halaman

Rabu, 19 Desember 2018

seramah-ramah anjing menggonggong, sesekali akan menggigit juga


seramah-ramah anjing menggonggong, sesekali akan menggigit juga

Pretasi nan prestisius olah raga. Lebih susah mempertahankan gelar juara, jawara, kampiun ketimbang berjuang merebutnya. Oleh karena itu, PSSI gemar ikut kompetisi, kontes. Terbukti dengan sepak terjang pengurus PSSI kesana-kemari. Bukan ahli sepak, namun kian diasah, ditempa kian ahli gasak.

Bicara cabor di atas. Sedap terasa akibat efek samping industri. Kepedulian pemerintah acap kalah langkah.  Barangsiapa jabatan ketum PSSI lebih bergengsi daripada ketum sebentuk partai politik. Kaki jelas produk kinerjanya.

Industri politik Nusantara tak sanggup memenuhi kebutuhan, konsumsi dalam negeri per kapita manusia politik. Perut manusia politik yang pelahap. Multipartai dengan imbangan multiormas, membengkakkan dalih impor. Dua arah saling menguntungkan. Mendatangkan guru lebih murah ketimbang berguru sampai negeri tirai bambu.

Betapa gigihnya PSSI mempertahankan gelar juara nasional. Taktik dan strategi yang aneh, asing tapi nyata menjadi ramuan obat kuat. Kaki tahan benturan dan jegalan. Mulut tahan buka menganga tanpa kedip. Tahun politik 2019 menjadi ajang saling jegal, saling jagal.

Lawan politik lebih berbahaya daripada masa depan bangsa dan negara. Modal, model, modul presiden adalah petugas partai. Biaya politik menjadi karakter kinerja bandar, badut, bandit politik. Kian merasa bagian utama akar rumput, namanya juga propaganda, gandapura dan pura-pura ganda. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar