Halaman

Sabtu, 08 Desember 2018

kolaborasi kepala(n) genggam, kepala atas vs kepala bawah


kolaborasi kepala(n) genggam, kepala atas vs kepala bawah

Kiasan atau bukan, terserah daya tafsir pembaca.  Téndénsius, ambisius ataupun ambiguitas, namanya olahkata, tata kalimat. Sekali kalimat, dua tiga makna tersirat. Satu kata kunci: kepala.

Sebutan kepala tentu beda dengan ketua. Sama-sama sebagai pimpinan. Jabatan komandan terkait dengan pasal komando, aba-aba untuk menyamabahasakan. Makna lema ‘ketua’ silahkan simak kamus yang dipunyai.

Acuan hidup adalah adanya jabatan formal  kepala negara dan sampai kepala desa. Wilayah kuasa secara batas administratif. NKRI dibagi habis sampai desa/kelurahan atau sebutan lainnya. Artinya, di tingkat desa/kelurahan secara berjenjang mempunyai banyak kepala.

Fungsi tumpuan, pondasi atau fungsi tempat penampungan akhir penerima manfaat pembangunan nasional, pembangunan daerah. Masyarakatnya secara hakikat termasuk pengertian masyarakat adat. Tidak bisa digeneralisir secara sosial, politik. Negara diatur tatanan, desa memiliki cara.

Kemacetan lalu lintas dikarenakan arus mobil bukan bak kereta api. Lokomotif bergerak maju, dipastikan gerbong akan ikut tertarik, bergerak. Begitu lampu hijau menyala, ternyata mobil di urutan pertama tidak langsung start. Tak sampai lima mobil liwat, lampu merah sudah menyala.

Jaga jarak aman menjadikan pengemudi santai. Soal dibelakang ada yang mau menyalip, ingat HAM. Di jalur khusus tol untuk menyalip, kecepatan sesuai selera. Cari aman. Soal taat aturan, utamakan selamat. Sama-sama tidak gratis.

Secara biologis, jika kepala bawah ngadat, ngambek, nglokro, letoy, lunglai atau kurang vitamin, kurang gizi dipastikan bikin puyeng kepala atas. Kejadian di Nusantara bisa-bisa kepala bawah menyodok kepala atas. Belum habis jam tayang maunya tampil di atas, sebagai kepala atas.

Jangan abaikan eksistensi, potensi kepala bawah. Bukan sekedar tempat atau alat bersenang-senang. Justru kepala atas sibuk memikirkan segala kesenangan, berjibaku dengan aneka nikmat dunia. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar