Halaman

Rabu, 26 Desember 2018

krisis daya kritis vs krisis ramah kritik


krisis daya kritis vs krisis ramah kritik

Nasib jalan tak berubah. Kendati dengan UU 51/2008 berubah menjadi kota. Beda dengan kawasan yang ditangani pengembang secara komersial, professional. Melangkahkah kaki tak nyaman dan was-was disenggol spion mobil. Klakson bertubu-tubi dari premotor.

“Enaknya”, minim rambu-rambu lalin yang berdaya damai di tempat. Kecuali penunjuk lokasi, masuk zonasi sekolah. Jangankan trotoar. Kabel PLN saja terpaksa bongkar pasang got. Jangan tanya manfaat got, selokan, pematusan pinggir jalan. Bersyukur, jalan sudah dicor beton antisipasi banjir. Sebagian dengan aspal.

Lebar jalan raya kecamatan dua arah. Pas untuk dua mobil. Apa andalan PAD kotaku. Akhirnya melirik PBB. Cek ulang luas bangunan, lantai penentu tarif. Soal air sulit di musim kemarau, menjadi tanggung jawab penghuni. Pemkot sudah membangun pompa air dan menara air di lapangan. Gerobak dorong atau motor tiga roda, siap antar jerigen air.

Lokasi perumahan bekas sawah, harga murah. Hujan mengalir ke tempat yang lebih rendah. Mencari sawah atau bekasnya. Tanggul sungai dan pompa air, membuat hidup tak lagi was-was. Tipe rumah sudah bak rumah elit kota. PSK (pedagang sayur keliling) masih beroperasi. Penjahit keliling tetap punya pelanggan setia.

Lokasi perumahan yang berbatasan langsung dengan ibukota NKRI. Warga kurang akrab, atau tak tahu kantor walikota. Dengan Lurah, tak semua warga tahu. Apalagi kenal. Warna politik terasa karena ada beberapa warga menjadi anggota dewan. Generasi cucu yang meramaikan lingkungan. Beda zaman, kerukunan juga tak sama. Lapangan OR menyatukan generasi sekarang.

Kehidupan masjid tak lepas dari ringan tangan pelaku usaha rumah tangga. Omzet merambah sesuai hukum ekonomi. Kemakmuran masjid tergantung kebijakan pihak yayasan dan atau DKM. Jamaah yang homogen karena usia, pendatang awal, tak banyak cingcong.

Jabatan Ketua RW menjadi bergensi atau faktor lainnya. Menjaga status kota sampai tata tertib warga. Pasukan oranye hanya ambil sampah dapur di bak sampah. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar