generasi cekcok tangan
Siklus hidup manusia berdasarkan satuan masa, akan
berulang. Pergantian hari seolah linier, tipikal, menerus. Tak heran dan jangan
dimasukkan ke hati. Aneka perkara kejadian
peristiwa zaman sekarang seperti mengulang zaman lampau. Beda pelaku, bisa anak
keturunannya.
Pertanyaan mengawali olahkata. Mengapa manusia prasejarah
melukis di dinding gua. Hasil goresan tangan di situs gua prasejarah, multitafsir.
Mulai dianggap karya seni, ungkapan daya spiritual, penentuan wilayah teritorial,
ekspresi jati diri identitas, hingga tradisi ritual.
Aksi vandalisme, graffiti, mural atau istilah
sejenis masuk kota. Dinding bangunan menjadi sasaran. Iseng atau ada unsur
pidana, tergantung niatan baik pelaku. Jasa TIK aksi ini masuk ke media sosial
dengan rasa pembauran, penyesuaian diri.
Laju masifnya peredaran propaganda politis berbasis
pada data fiktif (fabrikasi) atau manipulatif (falsifikasi) kian membuat yang
waras khawatir. Tak jarang banyak orang terperdaya,
serta merta percaya. Mereka terkungkung echo chambers atau filter bubble. Terjadilah fanatisme buta. Mudah dirayu, dibujuk, diiming-imingi.
Soft approach sebagai kebijakan meliputi
Kontra Ideologi, Kontra Propaganda, Kontra Produktif, Kontra Subtansi maupun Kontra
Narasi.
Teknik dan praktik propaganda politik melampaui
kata ahlinya. Ingat zaman manusia Nusantara demam pecahkan kode buntut lotere. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar