Halaman

Jumat, 14 Desember 2018

generasi cekcok tangan


generasi cekcok tangan

Siklus hidup manusia berdasarkan satuan masa, akan berulang. Pergantian hari seolah linier, tipikal, menerus. Tak heran dan jangan dimasukkan ke  hati. Aneka perkara kejadian peristiwa zaman sekarang seperti mengulang zaman lampau. Beda pelaku, bisa anak keturunannya.

Pertanyaan mengawali olahkata. Mengapa manusia prasejarah melukis di dinding gua. Hasil goresan tangan di situs gua prasejarah, multitafsir. Mulai dianggap karya seni, ungkapan daya spiritual, penentuan wilayah teritorial, ekspresi jati diri identitas, hingga tradisi ritual.

Aksi vandalisme, graffiti, mural atau istilah sejenis masuk kota. Dinding bangunan menjadi sasaran. Iseng atau ada unsur pidana, tergantung niatan baik pelaku. Jasa TIK aksi ini masuk ke media sosial dengan rasa pembauran, penyesuaian diri.

Laju masifnya peredaran propaganda politis berbasis pada data fiktif (fabrikasi) atau manipulatif (falsifikasi) kian membuat yang waras khawatir.  Tak jarang banyak orang terperdaya, serta merta percaya. Mereka terkungkung echo chambers atau filter bubble. Terjadilah fanatisme buta. Mudah dirayu, dibujuk, diiming-imingi.

Soft approach sebagai kebijakan meliputi Kontra Ideologi, Kontra Propaganda, Kontra Produktif, Kontra Subtansi maupun Kontra Narasi.

Teknik dan praktik propaganda politik melampaui kata ahlinya. Ingat zaman manusia Nusantara demam pecahkan kode buntut lotere. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar