Halaman

Rabu, 02 September 2020

kepaten obor vs kelangan oncor


kepaten obor vs kelangan oncor

Susah, sulit untuk memulai olah kata. Menyangkut pernasiban generasi tanpa batas, berlaku surut pantang dengar pihak lain serba lebih. Perjalanan hidup manusia di dunia, seolah semua kejadian terjadi serba kebetulan. Daur hidup manusia berawal dari ikrar rasa ketauhidan sejak berwujud roh.

Latar belakang dan pengalaman kedua orang tua menentukan sistem didik dan ajar di keluarga, rumah tangga. Proses kehidupan di dunia, tidak sekedar makan untuk hidup vs hidup untuk makan. Perputaran, pergerakan waktu matahari maupun waktu bulan, membuat langkah manusia terasa ringan-ringan saja atau sebaliknya. Merasa serasa tak ada perubahan berarti.

Kendati nusantara kaya dengan periwayatan, legenda dan ikhwal lainnya. Bangga punya “api tak kunjung padam”. Nyala api abadi berkat daerah kawasan gunung berapi, aktif dan tak terduga kapan batuk. Bagaimana kisah api bisa dibungkus sampai api bisadibawa kemana-mana. Bangsa ini masih merasa kewalahan membawa api ke tempat yang gulita.

Bangga dengan silsilah ada manfaat nyata. Tahu asal muasal keluarga besarnya. Terlebih jika kakek nenek moyang menjadi perintis bangun negeri. Macam, babad alas bangunan hunian bersama. Menemukan sumber mata air dan mendirikan tempat tinggal komunitas. Lanjut entah sampai keturunan keberapa.

Menapak ke masa depan dengan modal sekarang. Bak memasuki ruang gelap tanpa batas. Kaki tak merasa menapak namun tidak jatuh. Bebas melangkah dan menanjak. Mata tak mampu menatap tangan sendiri. Suara menjadi penuntun.[HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar