kalau orangnya cerdas,
tidak perlu diingatkan
Pihak yang dimaksud umurnya lebih laju ketimbang NKRI. Makanya, jiwa
kenusantaraannya luber liwat bibir jatuh. Agresi covid-19 dianggap isengnya
orang iseng. Ybs keluar rumah sampai main di jalan umum, tak pernah pakai
masker atau model brongsong lainnya.
Pilih jalan lain jika terlihat berlawanan arah dengannya. Berkeliaran bebas
sekitar rumahnya. Blok rumahnya di pinggir sungai, cari area pengaruh. Sibuk berdiri
dengan kesendiriannya. Hebatnya, dengan tenang berdiri bak arca hidup dekat
kerumunan bapak-bapak. Merasa perkasa kalau sikap tegak dekat kelompok emak-emak
di warung pinggir jalan. Merokok tanpa sebab atau alasan yang jelas.
Selaku kakek tunggal. Beruntung anak perempuannya mau menemani. Mantu lelaki
karena lokasi kerja jarang pulang ke rumah. Satu-satunya cucu, perempuan SMA,
seolah jaga jarak. Akhirnya, ybs sibuk melakukan kegiatan menyendiri di
rumahnya. Acara formal harian. Hobi mimpi subuh, kilahnya. Kuat jalan kaki
blusukan. Tapi kaki berat melangkah ke masjid.
Penduduk asli menyebut ybs ‘kurang lurus’. Jangan menyalahkan oarng di
rumah, jika ybs selalu lupa pakai masker. Jika diingatkan, dengan bangga ybs malah
pamer mengeluarkan aneka bentuk dan warna masker. Disimpan eman-eman di saku
kanan dan saku kiri celananya.
Sing waras ngalah.[HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar