Halaman

Kamis, 03 September 2020

kalau orangnya cerdas, tidak perlu diingatkan


kalau orangnya cerdas, tidak perlu diingatkan

Pihak yang dimaksud umurnya lebih laju ketimbang NKRI. Makanya, jiwa kenusantaraannya luber liwat bibir jatuh. Agresi covid-19 dianggap isengnya orang iseng. Ybs keluar rumah sampai main di jalan umum, tak pernah pakai masker atau model brongsong lainnya.

Pilih jalan lain jika terlihat berlawanan arah dengannya. Berkeliaran bebas sekitar rumahnya. Blok rumahnya di pinggir sungai, cari area pengaruh. Sibuk berdiri dengan kesendiriannya. Hebatnya, dengan tenang berdiri bak arca hidup dekat kerumunan bapak-bapak. Merasa perkasa kalau sikap tegak dekat kelompok emak-emak di warung pinggir jalan. Merokok tanpa sebab atau alasan yang jelas.

Selaku kakek tunggal. Beruntung anak perempuannya mau menemani. Mantu lelaki karena lokasi kerja jarang pulang ke rumah. Satu-satunya cucu, perempuan SMA, seolah jaga jarak. Akhirnya, ybs sibuk melakukan kegiatan menyendiri di rumahnya. Acara formal harian. Hobi mimpi subuh, kilahnya. Kuat jalan kaki blusukan. Tapi kaki berat melangkah ke masjid.

Penduduk asli menyebut ybs ‘kurang lurus’. Jangan menyalahkan oarng di rumah, jika ybs selalu lupa pakai masker. Jika diingatkan, dengan bangga ybs malah pamer mengeluarkan aneka bentuk dan warna masker. Disimpan eman-eman di saku kanan dan saku kiri celananya.

Sing waras ngalah.[HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar