kompromi politik skala pilkada
serentak 2020
Titik temu antara kepentingan penguasa dengan
kebutuhan rakyat, hanya berada dan terjadi di atas kertas formal bernegara. Sebut
saja berupa rumusan wujud mewujudkan negara bersejahtera dalam tatanan
masyarakat adil makmur berkelanjutan.
Jangan diartikan, pilkada serentak 2020 sebagai
basa-basi politik. Percaturan politik dimainkan dengan berbagai modus transaksional,
modifikasi suara pemilih, dan aneka rekayasa. Biaya politik berbasis dana off-budget
atau non-budgeter sebagai faktor penentu sukses pesta demokrasi. Tahun
politik sarat agresi pandemic covid-19 bak bola liar. Bisa-bisa skore akhir
sudah ditentukan. Suara rakyat pemilih hanyalah angka statistik. Mumpung lagi kuwasa.
Politik cerah vs ekonomi gerah, menjadi PR besar
tahun pertama 2019-2024. Gerakan konstituisonal sudah melampaui batas
teritorial nasionalisme. Sejak doeloe. Ibarat tangan tengadah, sudah jauh
melampaui ambang dan tapal batas dan norma ketimuran. Bahkan secara sadar diri,
rendah diri menyediakan kepala untuk diinjak bangsa asing. Ingat judul “satgas
perkuatan penguasa vs densus investor politik”. 1/1/2018 2:59 PM.[HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar