Halaman

Kamis, 24 September 2020

pilkada 2020 serentak ditunda, berita bohong vs fitnah besar

pilkada 2020 serentak ditunda, berita bohong vs fitnah besar

Namanya judul atau bebas berolah kata. Tetap ada pakem yang tak bisa diabaikan. Bahwasanya, pesta demokrasi sebagai ajang adu gengsi penguasa, melibatkan anak dan menantu RI-1 serta anak perempuan RI-2. Masih jauh dari kriteria pasal kasus yang layak curiga, pantas waspada, patut jaga jarak aman horizontal

 Pemerintah tidak bisa begitu saja menerapkan aksi dan sanksi antisipasi standar  untuk semua paslon. Paslon selaku petugas partai punya hak khusus, tertentu, istimewa. Namun kiranya sigap standar protokol kesehatan harus selalu diterapkan agar pengguna hak pilih merasa aman, nyaman.

 Masalahnya risiko politi menjadi beban moral. Mitigasi bencana politik memakai standar WHO. Mereduksi pengalaman pemilu serentak 2019. Pihak tertentu merasa mampu mengendalikan tekanan konstraksi ekonomi liwat jalur politik. Penguasa berpengalaman global menerapkan momen kebersihan tangan dan cuci tangan.

 Peta politik nasional menunjukkan diagram timbal balik, standar prosedur operasional yang selaku NSPK untuk memudahkan pergantian antar waktu. Tindak aksi promosi, provokasi, propaganda di daerah pelaksana pilkada, harus dilaksanakan sesuai standar pelayanan sehat politik vs politik sehat. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar