Halaman

Kamis, 10 September 2020

politik bebas tak bertuan vs budak politik multituan


politik bebas tak bertuan vs budak politik multituan

Saking berjubelnya antrian pengguna padat karya politik yang mengklaim dirinya, pihaknya merasa lebih berhak menjadi acuan, merasa lebih layak selaku panutan olah kata. Akhirnya pakai pendekatan, orientasi sesuai asas pertimbangan hukum yang bertujuan menghukum. Pertimbangan karier, prestasi, efek sipil, profesional bersejahtera menjadi pertimbangan tegak dan jalannya prosedural hukum.

Alat negara yang merangkap atau tugas ganda selaku alat hukum. Diimbangi dengan asas sistem politik atau pola kepartaian nusantara berbasis modus kongsi dagang. Tidak sekedar selaku penguasa negara. Lanjut dengan hak memiliki, hak menggunakan serta hak memanfaatkan negara untuk sebesar-besar kesejahteran diri, keluarga, kerabat maupun golongan.

Kekuatan partai yang ternyata bagian integral dari organisasi internasional yang bermarkas, berpusat di negara besar tapi bukan superpower. Fakta historis inilah yang mendasari judul maupun narasinya.[HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar