Halaman

Sabtu, 26 September 2020

retorika politik bebas batas moral

retorika politik bebas batas moral

Akhirnya secara gampangannya saja, rétorika politik adalah kehalian, kepiawaian, keterampilan berpolitik sesuai biaya politik; studi banding, sanding, tanding tentang pendayagunaan politik sesuai modus berbangsa dan bernegara. Makna “mengambil madu dari sarang lebah” tak terdapat pada kamus partai politik bak agama dunia. Daya tahan dan gaya hidup parpol produk zaman penjajah Belanda, bukan karena kekuatan sistem dan paham demokrasi. Tergantung pada sistem kolektivitas, konektivitas yang sejauh ini tak ada korelasi kemartabatan dengan pola kaderisasi dan rékrutmen.

Partai politik selaku badan hukum amal politik milik keluarga, industri rumah tangga. Berteori politik plus retorika politik bukan tantangan.  Namun menjadi peubah, pelaku perubahan dan pembawa kemajuan bagi parpol menjadi saling tuding. Pepatah bijak “tidak ada kambing hitam jantan, pejantan langsung bertanduk” maka oleh karena ini dan itu, bandot bergincu menjadi andalan.[HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar