Halaman

Senin, 14 September 2020

nusantara sarat doa syarat


nusantara sarat doa syarat


Wajar bin nalar, jika kawanan politisi sipil merasa loyalisnya berjubel segala label. Kaderisasi dianggap sukses. Bahkan alat negara, masih aktif, dinonaktifkan, mantan atau sebutan lainnya, béla tampa (ikut menerima) demi kursi dan nikmat dunia.

Tidak ada pasal béla pati (membela kematian orang lain). Laku sampaikan ujaran béla sungkawa (berduka cita,  melayat) sudah sah merasa punya rasa peduli sesama tapi belum tentu senasib.

Maunya pakai pasal ambek adil paramarta (penuh dengan rasa adil dan bijaksana). Daya nalar politik yakin dengan tidak ada makan siang gratis. Keluar dari WC Umum saja berbayar. Walau ada jawilan dari bala dhéwé, ada sinyal positif dari kanca dhéwé. Belum berakhir, pada acara andum slamet (saling mendoakan selamat). Dikira ada andum kursi, bancakan kursi, rayahan kursi.[HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar