rakyat cerdas waras berkat
Idiom “balik lidah’ dan atau “berat lidah” bukan karena
sekedar lidah tak bertuan. Efektivitas haluan politik tak bertuhan di tanah
merdeka. Politik bebas aktif nusantara diperparah nilai tawar yang mudah
ditawar. Bak lelang otak benak manusia politik nusantara. Kontradiksi dengan
lelang lidah tak bercabang khas suku bangsa melayu berketurunan.
Politik bebas silat lidah, memperkuat sistem politik
tanpa logika, nalar, akal sehat. Menu dan gizi politik nusantara masih bersifal
lokal, bahan sub-lokal. Belum ada sentuhan fakta rumput tetangga lebih ranum,
hijau dan menyehatkan. Budaya politik kenusantaraan, boleh dibilang maju laju karena
cuwilan besar politik global. Diam saja sudah punya paham, doktrin sama rasa –
sama rata – sama raba.
Budaya politik nusantara mengambang bebas, antara ambang
bawah sarat sila-sila dasar negara dengan ambang atas politik global atau
bangkitnta ideologi pasar bebas. Adalah politik kebangsaan dan politik
kerakyatan, yang tak ada titik temu. Tata moral dan etika politik yang
terbangun selalu kalah abu dengan kebijakan penguasa tunggal partai politik.
Jebakan politik nasionalisme bebas ideologi, semangkin
menjadikan nusantara selaku bangsa besar, tak laku-laku di peradaban politik.[HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar