Halaman

Minggu, 06 September 2020

dualisme pemegang otoritas dan otonomi politik nusantara


dualisme pemegang otoritas dan otonomi politik nusantara

Praktik demokrasi multipartai nusantara kekinian, kontemporer, antara otoritas, otonomi dengan ideologi atau kepolitikkan, seolah tidak saling kenal. Politik berjalan tanpa ideologi bahkan tanpa cita-cita, begitu pun lokalitas otoritas politik yang terbangun nyaris tanpa pijakan ideologi. Defisit kualitas demokrasi nasional semakin nyata serta penyumbang komponen penghitungan IDI atau Indeks Demokrasi Indonesia (aspek, variabel, indikator).

Nuansa hegemoni mayoritas dan tirani minoritas menjadi acuan kisah sukses pilkada serentak. Politik lokal kian jamak, bahkan menginspirasi bentukan partai politik lokal. Asas teritorial menjadi dasar ikatan emosi sosial dan menentukan langkah politik dimanapun status domisili. Kebangkitan umat politik bukan pada masalah waktu.

Kebalikannya. Demam panggung, sekarat politik, terbukti ujaran politik nista abadi oleh tokoh lalu lintas kiri. Menjadi pemacu pemicu tindak anarkis politik vs politik anarkis.[HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar