dilema protokol kesehatan, politik kuat vs ekonomi hemat
Fakta derasnya arus masuk modal efek domino dari kebijakan pasar uang dan utang luar negeri. Bukti ringan dan cerdas waras betapa nusantara ramah investor. Struktur dan postur industri politik tak ada keterkaitan emosi dengan ketidakpastian ekonomi global.
Pandemi global agresi covid-19 merupakan sinyal bahwa dalam menghadapi pandemi ini segala fokus kebijakan yang dilakukan suatu negara harus memprioritaskan kebijakan penanganan kesehatan dibandingkan kebijakan politik maupun kebijakan ekonomi.
Negara berkembang, khususnya masih terdapat status penduduk rawan, rentan, riskan serta tergantung kebijakan pemerintah soal pemenuhan kebutuhan dasar, kebutuhan layanan dasar. Niat baik politik memang sudah cacat bawaan. Makanya, insentif politik menjadi bumerang bagi terwujudnya rakyat sejahtera.
Keberlanjutan agresi covid-19 memiliki sifat dinamis, fulktuatif dan sulit ditebak garis edar dan wilayah tebaran sebarab. Secara politis, periodeisasi kontrak politik sejalan masa aktif wabah. Kalkulasi ekonomi nusantara kondisi terkendali akan berbanding lurus dengan besaran biaya ekonomi, anggaran bencana non-alam.
Dengan sebutan yang lebih keren. Pengambilan keputusan secara politis tanpa dukungan fakta lapangan / daerah, akan berpengaruh besar pada biaya ekonomi dan kerugian tak terduga. Konteks dan budaya politik negara pancasilais momentum penguasa untuk membuktikan diri, terjebak format stigma petugas partai.[HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar