lelap malam berbekal 2 ribu rupiah
Identitas diri identik dengan atribut fisik. Pada hal – bukan padahal – buatan, rubahan, tempelan menambah detail identitas. Sukanya pengamat identitas politik, modal amatan main banding, sanding, tanding. Wajah sesuai umur atau pasal lain. Tanpa senyum dan tentu tak terkesan kesan tatapan mata pada sosok yang telah terbujur kaku.
Struktur politik nasional bak sosok terbujur kaku, siap antar ke liang kubur. Kemajuan teknologi nafas buatan, kejut jantung, normalisasi paru pasca covid-19. Perang dingin antar antek fanatik pandemi berkelanjutan. Identitas kenusantaraan tetap dominan, khususnya karakter kelas internasional. Wibawa bawaan paham nasakom tetap terpancar di wajah.
Modal nama, untuk menjawab sidang di alam kubur. Begitu langkah terakhir pelayat.[HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar