maksud hati memeluk lutut, apa daya mulut
Menyangkut sinkronisasi, harmonisasi, kolaborasi sesama anggota tubuh manusia politik edisi lokal nusantara. Menjadi simbol kekuatan politik bangsa, minimal wujud struktur politik negara. Tatap dan sorot mata selaku indikasi kadar kandungan lokal. Katupan dua bibir, bukan sekedar refleksi emosi. Gaya diplomasi alat kelengkapan dan perlidungan mulut, tidak serta merta menunjukkan isi hati.
Ketika mereka diperlihatkan rekaman perjuangan diplomasi, perjuangan politik, perjuangan diplomasi politik. Bahkan di laga tandang. Diimbangan perjuangan senjata pejuang bangsa. Komen dan ujaran bebas mereka: “ini sihir politik!”. Mereka yakin total tak akan mampu melakukan hal seperti itu. Bahkan mendaur ulang disesuaikan dengan zamannya.
Maunya tinggal duduk manis menerima balas jasa perjuangan
kakek nenek moyangnya.[HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar