Halaman

Senin, 14 September 2020

autokritik adab nusantara, daya kritis vs titik krisis


autokritik adab nusantara, daya kritis vs titik krisis

Masih saja ada pihak yang mempersoalkan, mempermasalahkan “dahulu mana telur atau ayam”. Naik martabat setingkat, mengkaji malam hari terlebih dahulu atau siang hari. Khusus yang terakhir ini sudah tersurat dan tersirat di Al-Quran. Sengaja penulis tidak menyertakan.

Soal saat melangkah, dahulukan kaki kanan atau sebaliknya. Tidak begitu dikenal kaki kidal. Ada di cabang olah raga sepak bola. Kemahiran kaki kanan mengolah si kulit bundar setara dengan tangkas kaki kiri menyepak, menendang. Panggung syahwat politik nusantara, jika tak mampu mengandalkan akal dan lidah secara mandiri,

Bangsa ini terbukti ringan sudah cerdas waras. Soal sikap invidu hadapi agresi pandemi covid-19 khas negara 4 musim. Tak ada pilihan melainkan tetap waspada nasional dan tegakkan kemandirian, ketahanan, kedaulatan  di negeri sendiri. Hanya orang ingatan di luar ingatan diri, tahu bahwa politik itu menyehatkan. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar