tetangga jauh gelar kasur di kamar tidur
nusantara
Kata rakyat yang di kuping
terdengar lugu, tak masuk akal. Jusru telah melalui proses berliku. Ditempa perjalanan
waktu yang tak kenal kompromi. Tekanan kehidupan menjadikan matang dan matap. Jiwa
menyatu dengan pergerakan alam. Tahu diri ketika segelintir manusia yang sedang
mabuk kuasa.
Kata rakyat bisa mewakili
kenyataan. Bukan sekedar pro dan kontra. Akumulasi derita batin dan tekanan
batin menjadikan suara rakyat adalah gambaran yang akan datang. Mereka hanya
mengambil selembar fakta di masa depan. Agar manusia dan atau orang sekarang,
lebih sadar diri, kian tahu diri. Jangan membiakkan kambinh hitam.
Kata rakyat, dengan diamnya
tanpa kata. Membeberkan sejarah siapa kita sesungguhnya. Balik ke paribasan “sadumuk batuk sanyari bumi”. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar