Halaman

Rabu, 31 Juli 2019

jinak-jinak jin nusantara vs anak cucu ideologis jin beranak nusantara


jinak-jinak jin nusantara vs anak cucu ideologis jin beranak nusantara

Namanya saja judul. Suka-suka yang menulis atau yang membuat judul. Melibatkan ‘jadul’ kian atraktif. Bicara soal jin nusantara, cukup pakai ilmu dengar-dengar, ilmu kata-katanya. Sebangsa makhluk halus. Apakah sama dengan iblis, jin, setan di dalam agama Islam. Lepaskan saja tapi jangan abaikan. Jin nusantara gemar disanjung, dipuja-puji, dihormati bak oknum ketua umum seumur hidup sebuah parpol.

Adalah ada pasal tentang animisme, dinamisme atau kursi-isme di nusantara. Bersifat lokal, regional dan nasional. Perkembangan zaman, meningkat ke strata multinasional, semiglobal. Setan jalanan naik takhta menjadi setan istana, setan parlemen. Kebanyakan beratribut partai politik yang sewarna. Warna dasar adalah merah atau ‘belok kiri jalan lurus’.

Wajar jika ada anak bangsa pribumi nusantara mengigau malam, diperkuat bahasa tubuh. Tak ada kaitan dengan episode drama kehidupan mimpi di siang bolong. Bagi yang paham makna ‘Petruk kantong bolong’. Jangan bandingkan dengan kehidupan nyata anak wayang atau manusia politik yang tersisa di nusantara. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar