Halaman

Minggu, 28 Juli 2019

ngidam pusaka vs ngidam pusara


ngidam pusaka vs ngidam pusara

Bukan permainan bahasa apalagi eufisme. Pendekaan kebatinan nusantara. Memahami aneka ulah anak bangsa pribumi primitif nusantara. Karena, antara lema ‘jabat’ dengan ‘jahat’ menunjukkan watak yang tak beda jauh. Setelah memperlihatkan pelaku, pemain, pegiat.

Implementasi demokrasi tetap tergantung pihak yang sedang naik daun. Juara umum pemilu legislatif dan penyabet gelar utama pilpres. Semua kejadian dunia  bisa disulap seperti sesungguhnya. Yang tak pernah ada bisa dikabarkan betapa kinerja. Fakta dan data menyusul.

Jika ada pihak oknum polisi minat jadi pimpinan KPK. Modal percaya bahwa tak akan mengalami nasib seperti episode ‘penyiraman air keras’. Sudah tahu apa yang harus dilakukan. Jangan mengulang ‘kesalahan’ yang jelas salah di mata polisi. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar