ngidam pusaka vs ngidam pusara
Bukan permainan bahasa apalagi eufisme. Pendekaan
kebatinan nusantara. Memahami aneka ulah anak bangsa pribumi primitif
nusantara. Karena, antara lema ‘jabat’ dengan ‘jahat’ menunjukkan watak yang
tak beda jauh. Setelah memperlihatkan pelaku, pemain, pegiat.
Implementasi demokrasi tetap tergantung pihak yang sedang
naik daun. Juara umum pemilu legislatif dan penyabet gelar utama pilpres. Semua
kejadian dunia bisa disulap seperti
sesungguhnya. Yang tak pernah ada bisa dikabarkan betapa kinerja. Fakta dan
data menyusul.
Jika ada pihak oknum polisi minat jadi pimpinan KPK. Modal percaya bahwa
tak akan mengalami nasib seperti episode ‘penyiraman air keras’. Sudah tahu apa
yang harus dilakukan. Jangan mengulang ‘kesalahan’ yang jelas salah di mata
polisi. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar