tebar bengong di negeri orang
Duta
budaya yang dikirim pemerintah RI ke mancanegara. Tak ada kaitan misi dengan
pahlawan devisa yang juga mengemban budaya politik nusantara. Jauh dengan modus
relawan dalam negeri yang memposisikan diri sebagai pejah gesang ndèrèk panguwasa.
Apa kata
dunia ketika sang panguwasa lokal nusantara uji tandang ke negara seberang
lautan. Blusukan bukti diri nusantara hadir di negara lain dengan segala harga
eceran tertinggi. Mewakili diri sendiri yang sudah masuk periode kedua.
Akuimulasi
adu pamer bégo terjadi dan menjadi tradisi parpol pro-rakyat. Terbukti efektif
sejalan dengan efek domino ramuan ajaib revolusi mental. Mental ayam sayur,
jago kandang.
Semboyan
“belum meminang sudah menimang” sesuai keberanian, kenekatan berbasis asas mégatéga.
Sikat habis sebelum tunas. Libas ludes sampai butir nasi terakhir.
Masih akan
terjadi kejadian di luar nalar manusia. Bukan masalah mayoritas suara, bukan
problem aklamasi. Manusia berbuat di luar batas kemanusiaan, walau dibungkus dalam
kemasan dan bingkai konstitusional. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar