Halaman

Kamis, 25 Juli 2019

nuswantara surplus sumber daya politik tak terbarukan


nuswantara surplus sumber daya politik tak terbarukan

Hitung cepat bebas versi, secara aklamasi menghasilkan rumusan bahwasanya semakin besar biaya politik akan berbanding lurus dengan berkurangnya pemakaian sumber daya alam politik terbarukan.

Bentuk lain dari lelang otak manusia dan atau orang Indonesia, di balai lelang dunia. Hasilnya beda jauh bahkan bertolak belakang dengan lelang mulut atau lidah manusia dan atau orang yang sama. Ironis binti miris, walau masuk kasta paling top di nusantara, tidak serta merta.

Jangan sebut dengan oknum yang sudah berpengalaman di penyelenggara negara. Hasil perebutan suara pemilih. Disinilah awal atau bukan awal biaya politik. Sejak bentukan sebuah parpol dideklarasikan, argo biaya politik sudah berdetak laju.

Olok-olok politik sampai janji kampanye mendominasi pemanfaatan energi politik. Soal bagaimana menyelenggarakan negara secara baik, benar, bagus serahkan kepada kebijakan alam. Pasal kejadian ‘karhutla’ sebagai barometer pendayagunaan atau kiprah, kontribusi, kinerja kawanan petugas partai.

Rasanya memang demikian dan sampai sekian. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar