Halaman

Kamis, 04 Juli 2019

maksiat politik nusantara 2024, bola liar vs kursi panas


maksiat politik nusantara 2024, bola liar vs kursi panas

Kebodohan paling tulul yang dikandung pengamat politik, ahli ujaran, survei tanpa survei, pola hitung mundur cepat, tukang abal-abal. Bahwasanya, hasil pembobotan muncul nama oknum penggembira pilpres 2024.

Muncul cikal bakal capres dan cawapres. Nama-nama yang tak asing dan tak asing lagi dengan rekam jejaknya. Katakan, didominiasi manusia politik, wong partai sampai jebolan angkatan.

Laga kandang pilpres 2024 membuat doa rakyat kian rutin, kontinyu, menerus, berlapis dan terjaga. Bahkan pengemis yang mendapat sedekah uang loga, fasih mendoakan. Agar bangsa ini lepas dari mulut pemakan segala masuk mulut penyuka semua.

Belajar dari babak penyisihan piala nusantara atau pilpres 2014. Nama beken, tenar dengan daftar riwayat hidup mengharukan. Bukan jaminan. Babak penyisihan grup bicara lain. Hasil godokan kampus ternama di pulau Jawa. Mulai dari tingkat kota, lanjut provinsi. Dengan asas “tinggal gelanggang, colong playu”.

Yang mana dimana daripada “kuda hitam” dipercaturan politik seminasional. Diimbangi orang kuat lokal, elite lokal, pengusaha lokal. Membuat peta geopolitik nusantara tergantung musim global.

Biaya politik progresif periode kedua, menjadi daya tarik badan dunia, negara donor pemberi bantuan tapi utang. Kerennya ULN. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar