dinamika adab nusantara, hukum segala hukum vs kejahatan
segala kejahatan
Ada apa
dengan antara 1 Juni dengan 1 Juli tiap tahun. Peringatan bagi semua pihak. Tidak
ada yang aneh atau yang nganéh-nganéhi. Semua aspek kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, bernegara berjalan biasa, wajar, normal. Semakin diingatkan
maka malah akan kian menjadi-jadi.
Ironis binti
miris. Oknum ketua umum parpol perpanjangan tangan pemodal, investor politik
multinasional. Modal wajah garang garing. Di tanah kelahirannya saja tak
bersinar, tak berkibar. Berkat nebeng, ndompleng, mbonceng capres petahana. Merasa lebih
kuasa daripada petugas partai.
Kebijakan
menggulirkan revolusi karakter bangsa. Karakter bangsa nusantara, sejak dari sono-nya, gawan bayen yang sifatnya given sampai
intervensi penguasa atau political will.
Keseimbangan
alam terjadi di panggung politik nusantara. Siapa yang Pancasila, tak
jauh-jauh, seputar lokasi bahan baku galian sila-silanya dan siapa yang
anti-Pancasila, yang kian jauh dari rakyat. Karena panggilan tugas negara. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar