Halaman

Sabtu, 27 Juli 2019

efek domino mental nuswantara, bangga masa lalu vs malu masa depan


efek domino mental nuswantara, bangga masa lalu vs malu masa depan

Bukan takdir tanah air agraria, maritim serta multipartai. Nuswantara menjadi pasar bebas. Bukan pasal jual beli. Siapa saja boleh ambil barang yang ada di hamparan bumi. Kalau perlu keduk, keruk, kuras kandungan perut bumi. Sedot isi lautan. Babat habis hutan, rimba tak bertuan. Asap karhutla diekspor bebas ke kamar sebelah.

Tanpa konsep politik yang bedasarkan daya pikir, olah nalar, model lisan, gaya tindak. Indonesia menjadi acuan negara penemu kiamat kecil. Aneka kejadian geliat alam, dianggap sebagai konsekuensi logis bahwa alam tak pernah tidur. Hukum alam jangan dilawan.

Soal hak asasi rakyat, soal nanti-nanti kalau sempat. Tunggu kesempatan berikutnya. Karena rakyat sudah dewasa, mandiri urus diri sendiri. Biarkan berjuang, peras keringat di negeri orang sebagai pahlawan devisa.

Penduduk papan bawah, warga negara klas kambing, rakyat jelata, uneducated people, permanent underclass, masyarakat kurang beruntung, akar rumput liar terbiasa dengan menu harian wacana politik. Akumulasi mengarah ke bencana politik berepisode. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar