Halaman

Senin, 15 Juli 2019

akar rumput vs kader janggut


akar rumput vs kader janggut

Asas persatuan Indonesia diangkat dari perikehidupan rakyat papan bawah, akar rumput. Bukan asumsi historis koalisi parpol pro-penguasa antar pemerintahan. Kian merasa pro-rakyat pada praktiknya berbanding lurus dengan mempermainkan nasib rakyat. Rakyat yang mana lagi yang kau khianati.

Sudah pola hidup sejarah nusantara. Intervensi asing malah menentukan nasib bangsa. Nilai jual, nilai tukar, harga eceran rata-rata, nilai transfer petugas partai, pemain politik menjadi daya tarik pemodal multinasional, investor semiglobal untuk ambil andil dalam urusan tata negara negara yang gemar berkembang.

Politisi sipil tampak duduk manis di kursi penyelenggara negara. Bebas aktif mengembara se nusantara. Tak ada ikatan moral, ikatan batin dengan suara rakyat. Rakyat muncul di permukaan bernegara, langsung libas, babat habis. CCTV sedemikian rinci memantau aspirasi, inspirasi rakyat.

Pusat himpunan, kumpulan rakyat di mana pun, kapan pun, menjadi obyek siap gebuk. Pergerakan, perpindahan, mobilisasi massa wajib dicurigai seutuhnya. Rekam jejak, prestasi, kinerja “pengayom masyarakat” ditentukan seberapa banyak rakyat terjerat. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar