perlakuan sama, hasil belum tentu sama
Pastilah. Beda waktu. Walau
dilakukan tiap hari, rutin, tipikal. Hasil mungkin secara tolok ukur tertentu
sama. Padahal hakikatnya tidak sama. Pakai dalil keutamaan manusia. Manusia dan
atau orang, selalu berupaya, berusaha, berikhtiar, memperbaiki niat dan
meningkatkan hasil.
Wajib berproses sesuai
perjalanan waktu. Soal hasil akhir, perolehan, raihan menjadi hak prerogatif
Allah swt. Menjadi berita biasa, ketika petani padi masuk musim panen. Ada saja
yang terjadi. Gagal panen yang menjadi momok, seolah menjadi langganan. Alam
koq dilawan.
Maka daripada itu, kebijakan
pemerintah untuk ramah alam, bersahabat dengan alam. Agar masa tanam serentak
dengan menyaipkan air irigasi.
Bukan itu masalah
berjudulnya. Sebagai manusia yang non-produktif berdasarkan bonus demigrafi.
Bekal pengalaman hidup, bukan jaminan bisa hidup terarah. Untuk bernafas dengan
benar, baik, bagus sesuai martabat hidung, perlu T3 Allah swt.
Sigap jelang lelap malam.
Tetap diawali dengan bersih diri. Bersuci, berwudhu. Doa, siap mengarungi dan
menarungi malam hari. Niat tahajud menjadi kewajiban. Esok hari bukan hak milik
kita. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar